Sosialisasi Tekhnik Perawatan Batik Di Dikpora DIY
Sosialisasi Tekhnik Perawatan Batik Di Dikpora DIY
DETAIL BERITA17 September 2016 10:09 WIB, Jurnalis: Edy S , Dibaca : 444kali
Dikpora.DIY-Batik asli Indonesia telah disahkan menjadi warisan budaya dunia oleh Unesco. Sosialisasinya secara konkrit terus dikembangkan hingga ke kalangan generasi muda. Oleh sebab itu pada hari jumat (16/09/2016) bertempat di ruang Sasana Mitra ,Dinas Dikpora DIY melalui Subag Umum mengadakan Sosialisasi untuk tekhnik perawatan batik,adapun dalam kegiatan tersebut yang menjadi narasumber adalah Ibu Dwi Wiji Lestari dan Aprilia Fitriani Dari Balai Besar Kerajinan Dan Batik,Kementerian Perindustrian RI.
Di jelaskan oleh Dwi Wiji Lestari, S.Si dan Aprilia Fitriani dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian RI bahwa BATIK merupakan kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan secara perintangan malam (lilin malam) panas sebagai perintang warna dengan alat utama pelekat lilin batik berupa canting tulis dan atau canting cap untuk membentuk motif tertentu yang memiliki makna (SNI 0239 : 2014-Batik, pengertian dan istilah.
Menurut Dwi bahwa ada beberapa tekhnik Pada saat penyimpanan batik agar tiak mudah rusak ataupun luntur yaitu:
- Simpan kain batik dengan cara digulung atau digantung di lemari tertutup dan tidak lembab
- Hindari penggunaan parfum dengan cara disemprotkan secara langsung ke kain batik, terutama batik sutera dengan pewarna alami.
- Hindari penggunaan kapur barus, karena sifat kimianya keras dan bisa merusak batik
- Untuk perawatan lebih (misal untuk batik koleksi di museum), bisa dilakukan perawatan dengan di ratus atau menambahkan akar wangi di lemari penyimpanan
Tujuanya adalah supaya Menjaga tekstur dan warna kain batik tidak mudah pudar,Kain batik menjadi lebih tahan lama dan tidak mudah sobek dan Meningkatkan nilai kain batik.
Oleh sebab itu maka Kementerian Perindustrian RI menghimbau untuk dapat melestarikan batik karena minat terhadap batik sebagai warisan budaya pada generasi muda sudah mulai menurun.
“Mari kita serukan lagi kebangkitan batik Yogyakarta dengan kebanggaan dan kecintaan terhadap generasi penerus agar mereka mau memakai batik Yogyakarta sebagai bagian dari kontribusi bagi bangkitnya industri dan pasar batik di era bebas,” katanya.(Sumber: http://pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/index.php?view=v_berita&id_sub=4236)